PESAN JURNAL KLIK SINI
....................................................................................................................................

Jumat, 29 November 2013

KAJIAN RUANG TERBUKA TERHADAP INTERAKSI ANTAR PENGHUNI DI PERUMAHAN TEPI KOTA SEMARANG


Abstrak : Riset ini memiliki tujuan untuk: menemukan pola perencanaan ruang terbuka perumahan di urban fringe area, mengkaji dampak keberadaan ruang terbuka perumahan terhadap kehidupan sosial penghuninya dan menemukan faktor-faktor pendukung peran ruang terbuka terhadap lingkungan perumahan. Peneliti menggunakan pendekatan rasionalistik yang menuntut sifat holistik, obyek diteliti tanpa dilepaskan dari konteksnya. Rasionalistik bertolak dari konstruksi teori, “grand concept” yang mungkin sudah merupakan “grand theory”. Desain penelitian rasionalistik yang bertolak dari kerangka teori, dibangun dari pemaknaan hasil penelitian terdahulu, teori-teori yang dikenal dan buah pikiran para pakar. Pola perencanaan ruang terbuka di perumahan urban fringe area (daerah pinggir kota) pada umumnya adalah: (1) terletak di tengah area perumahan dan menjadi pusat orientasi bangunan-bangunan (rumah) yang ada di sekelilingnya, sehingga organisasi ruang yang terbentuk adalah organisasi memusat; (2) merupakan bagian dari jaringan jalan utama perumahan; (3) mempunyai bentuk geometris persegi maupun segitiga; (4) bentuk geometris persegi umumnya berfungsi sebagai lapangan olah raga (ruang terbuka berbentuk geometris persegi) dan sebagai ruang terbuka hijau (ruang terbuka berbentuk segitiga); (5) perlakuan terhadap kondisi topografi berkontur dengan pernyesuaian lereng dan perataan lahan menggunakan metode cut and fill. 

Kata Kunci : ruang terbuka, perumahan, pola, sosial

Abstract: Target that wish reached in this research are: to find the planning pattern of housing open spaces in urban fringe area, to study the impacts of open space to social living; and to find the functional factors of open space toward the housing environment.The researcher applied a rationalistic approach which the objects are not detached from the context. Rationalistic based on grand concept that may be as grand theory. The design of rationalistic approach built from the results of previous research, the contextual theories and the expert’s minds.The results of this research: First, the planning pattern of housing open spaces are: (1) located at the centre of site and became the orientation of the houses where placed around it; (2) a part of housing main street; (3) formed in a geometrical pattern (rectangular or triangular pattern); (4) the rectangular pattern used as a playground and the triangular pattern used as a green open space; (5) used cut and fill method to manage the topographical condition. 

Keywords: open space, housing, pattern, social

Penulis:
Arie Taveriyanto dan Teguh Prihanto 
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102

BATA BETON BERLUBANG DARI ABU BATUBARA (FLY ASH DAN BOTTOM ASH) YANG RAMAH LINGKUNGAN


Abstrak: Abu batubara (fly ash dan bottom ash) merupakan limbah yang dihasilkan oleh industri yang menggunakan bahan bakar batubara sebagai sumber energi. Pada saat ini industri tekstil di Kota Pekalongan telah menggunakan bahan bakar batubara. Limbah pembakaran batubara bila tidak ditangani dengan serius berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah pembakaran batubara dalam pembuatan bata beton berlobang. Penelitian ini menggunakan metoda eksperimen pembuatan mortar kubus 5 cm x 5 cm x 5 cm dan bata beton berlobang 10 cm x 19 cm x 39 cm. Komposisi campuran mortar kubus 1 PC : 8 agregat (pasir+abu batubara) dengan persentase agregat sebanyak 4 variasi. Persentase agregat dengan kekuatan tekan tertinggi digunakan dalam pembuatan bata beton berlobang. Pengujian kekuatan tekan pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari dengan ulangan sebanyak 5 kali. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bata beton berlobang dengan persentase agregat 20 % pasir + 60 % bottom ash + 20 % fly ash mempunyai kekuatan tekan sebesar 24,15 kg/cm2 termasuk kedalam mutu IV dan dapat digunakan untuk dinding non struktural. Uji Total Characteristic Leaching Procedure (TCLP) memperlihatkan bahwa bata beton berlobang yang menggunakan fly ash dan bottom ash yang tergolong limbah B3 mempunyai nilai uji dibawah ambang batas baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kata kunci: Fly ash, bottom ash, bata beton berlobang, uji TCLP, baku mutu

Abstract: Coal ash (fly ash and bottom ash) is the waste produced by industries that use coal as a fuel source energy. Currently, the textile industry in Pekalongan city has been using coal fuel. Coal combustion waste if not dealt with seriously will be caused of environmental problems. These problems can be overcome by utilizing coal combustion waste in the manufacture of hollow block. This research uses experimental methods of making cube mortar 5 cm x 5 cm x 5 cm and hollow block 10 cm x 19 cm x 39 cm. Composition of the mix used to cube mortar 1 PC : 8 aggregate (sand + coal ash) with aggregate percentage of 4 variations. The aggregate percentages with optimum compressive strength used to manufacture of hollow block. The compressive strength tested on age 7, 14, 21 and 28 days with repetition as much as 5 times. Testing outcomes showed that hollow block manufacture with aggregate percentages in 20 % sand + 60 % bottom ash + 20 % fly ash has compressive strength 24.15 kg/cm2 and included to IV quality and its product may be utilized for non-structural wall. TCLP test showed that hollow block using fly ash and bottom ash are classified as B3 waste has a test value below the quality standards of established by the government. 

Keywords: Fly ash, bottom ash, hollow block, TCLP, quality standards 

Penulis:
Nurul Aini Sulistyowati
Puslitbang Permukiman Balitbang PU Jalan Panyawungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung. Email: nurulaini657@yahoo.co.id

KAJIAN SPASIAL DAERAH PINGGIRAN KOTA SEMARANG BERDASARKAN RPJMD TAHUN 2010 – 2015


Abstrak: Kota Semarang memiliki posisi geostrategis karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa, dan merupakan koridor pembangunan Jawa Tengah. Dalam pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan kota, Pemerintah Kota Semarang memiliki rencana-rencana strategis yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015. RPJMD adalah salah satu dokumen yang berisi kebijakan Pemerintah Kota selama kurun waktu 5 tahun yang disesuaikan dengan masa jabatan Walikota Semarang. Namun ada kalanya setiap kebijakan juga dibarengi dengan penyimpangan atau penyesuaian di lapangan, baik secara teknis, ekonomis maupun politis. Unsur fisik yang sering kali mengalami penyimpangan fungsi adalah pola perubahan spasial (lahan), terutama Kawasan Pinggiran Kota Semarang, di antaranya adalah wilayah Kecamatan Ngaliyan dan Tembalang. Kedua wilayah ini mengalami perkembangan dinamis dalam pemanfaatan dan perubahan fungsi spasial, pergerakan moda, perkembangan perdagangan serta perekonomian. Di wilayah Kecamatan Ngaliyan mengalami perubahan spasial yang membentuk pola perubahan konsentris spasial karena adanya akses utama, yakni berupa jalan kelas 1 yang menghubungkan atau memotong komunitas daerah pinggiran kota (urban fringe). Sedangkan wilayah Kecamatan Tembalang mengalami perubahan spasial yang membentuk pola perubahan dispersi spasial karena adanya pembagian spasial secara merata dari suatu kelompok komunitas urban fringe, sebagai dampak dibangunya jalan-jalan penghubung (jalan lingkungan).

Kata Kunci: spasial, kawasan pinggiran kota, RPJMD

Abstract : Semarang has a geostrategic position because they are on the path of economic traffic island of Java , and is a development corridor in Central Java . In the implementation of the management and development of the city , Semarang City Government has strategic plans set out in the Medium Term Development Plan (RPJMD ) Year 2010-2015 . RPJMD is one document that contains the Municipal Government policy during a period of 5 years , adjusted to the tenure of the Mayor of Semarang . But there are times when each policy was accompanied by deviations or adjustments in the field , both technically , economically and politically . Physical elements that are often experienced deviation function is the spatial pattern of change ( land ) , especially Suburbs Semarang , among which are the sub Ngaliyan and Tembalang . The second area is experiencing dynamic growth and change in the use of spatial functions , modes of movement , trade and economic development . In the District Ngaliyan spatial changes that form concentric spatial pattern changes because of the main access , which is a class 1 road connecting or cutting suburban communities ( urban fringe ) . While the District Tembalang spatial changes that shape the spatial dispersion pattern changes due to the uneven spatial distribution of a group of urban fringe communities , as dibangunya impact of feeder roads ( the environment ) .

Keywords : spatial , suburban areas , RPJMD

Penulis:
Teguh Prihanto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102

STUDI TENTANG PEMANFAATAN PASIR SEMPADAN PANTAI UNTUK PEMBUATAN PAVING BLOCK


Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan pasir Sempadan Pantai Kebumen sebagai bahan campuran pembuatan paving block. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan pasir pantai dan untuk mengurangi penambangan di sungai Luk Ulo yang mengakibatkan erosi. Pembuatan paving block belum optimal dari sisi kualitas,karena masih dibuat dalam skala kecil sebagai produk home industri. Kekuatan paving block akan diuji pada beberapa paving yang dibuat dengan metode pemadatan penuh, pemadatanbertahap, serta digetarkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel yang dipakai adalah dengan cara mengambil pasir didaerah sempadan pantai. Dalam penelitian ini paving block yang diteliti adalah dimensi panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tebal 6 cm. Pembuatan paving block dilakukan CV. Dynamis yang berada di Kabupaten Kebumen. Pada proses pembuatannya menggunakan mesin Press Hidrolis adukan 1: 5 dan fas 0,5 serta varisai campuran pasir sempadan pantai dan pasir sungai adalah 0%: 100%, 5% : 95%, 10% : 90%, 15%:85%, 16 % : 84%, 20% : 80%, 25% : 75% dan 50 % :50%. Hasil pengujian kuat tekan terbaik yang dilakukan pada umur 28 hari setelah pembuatan paving adalah pada komposisi campuran 25% : 75 % (pasir sempadan pantai : pasir sungai Luk Ulo) sebesar 29,6 Mpa. Kemudian pengujian serapan air minimum ( terbaik ) didapat pada komposisi 25% : 75% sebesar 5,75% dari berat paving. Berdasarkan penelitian paving block yang memiliki nilai ekonomis yang dapat dipasarkan adalah pada komposisi 50 % pasir sempadan pantai karena biaya produksi sama dengan harga pasaran dan memiliki keunggulan pada kuat tekan, yaitu 10,8% lebih kuat dari paving dengan pasir sungai. paving dengan komposisi ini memiliki kuat tekan 22,6 Mpa dan masuk pada mutu B berdasarkan standar SNI-03-0691-1996 yang dapat digunakan sebagai pelataran parkir.

Kata kunci : Paving Block, Kuat Tekan, Serapan air

Abstract : This study was conducted to utilize sand beach Border Kebumen as a mixture of paving blocks. It aims to maximize utilization and to reduce beach sand mining in river Luk Ulo which causes erosion. Block paving is not optimal in terms of quality , because it is still made ​​in small scale as the home products industry. The strength of paving blocks will be tested on some paving made ​​with full compaction method , pemadatanbertahap , and shake . The method used in this study is experimental research . The sample used is by taking sand beaches border area . In this research, paving block dimensions studied were 20 cm long , 10 cm wide and 6 cm thick . CV block paving done . Dynamis is located in Kebumen . In the manufacturing process uses machines Press Hydraulic mortar 1 : 5 and 0.5 and varisai fas mixture of sand and river sand coastal border is 0 % : 100 % , 5 % : 95 % , 10 % : 90 % , 15 % : 85 % , 16 % : 84 % , 20 % : 80 % , 25 % : 75 % and 50 % : 50 % . The results of compressive strength tests performed best at 28 days after paving is the composition of a mixture of 25 % : 75 % ( sand sloping beach : sand river Luk Ulo ) of 29.6 MPa . Then test the water absorption minimum ( best ) 25 % obtained in the composition : 75 % of 5.75 % of the weight of the paving . Based on the research of paving blocks that have economic value that can be marketed is the composition of 50 % sand beaches border because the cost of production is equal to the market price and has the advantage of a strong press , which is 10.8 % stronger than paving with river sand . paving with this composition has a compressive strength of 22.6 MPa and entered on quality based on ISO standard B -03- 0691-1996 which can be used as a parking lot .

Keywords : Paving Block, Compressive Strength, Water Absorption

Penulis:
Tugino
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102

UNJUK KERJA PELAYANAN JARINGAN AIR BERSIH DI PERUMAHAN GRIYA SEKAR GADING RT 05 RW 03 KELURAHAN KALISEGORO, KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG


Abstrak: Sistem jaringan air bersih dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih suatu kota atau komunitas dan untuk Kota Semarang, pengelolaan air bersih dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja layanan jaringan air bersih yang dikelola oleh PDAM dengan cara menganalisis unjuk kerja layanan jaringan terhadap kemampuan jaringan dalam memenuhi kebutuhan minimum pelanggan dari sisi debit air. Berdasarkan hasil analisis debit dari pencatatan meter air diketahui bahwa tingkat keandalan sekitar 63,33% dengan lamanya sistem berada dalam kondisi gagal sekitar 4,16 bulan dengan tingkat kegagalan yang bervariasi antara 1,59% sampai dengan 27,78% defisit. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah pelayanan jaringan air bersih oleh PDAM di Perum Sekar Gading Semarang sesuai dengan waktu penelitian belum memenuhi harapan.

Kata Kunci: keandalan, jaringan, air bersih

Abstract: Water distribution system is made to fullfil the need of water in a city or community and the management of water service in Semarang City carried out by Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). The aim of this study is to evaluate the performance of water distribution ability in providing the minimum customers service covering at water flow. Based on the result of water meter record flow analysis, it was found that the reliability level is 63,64%, where the system was in failed condition for 4,63 months. The failure level varies ranging from 1,59% to 27,78% deficit. From this study, it can be concluded that the service of water distribution of PDAM in Sekar Gading Area within te period of this study was still not satisfactory.

Keywords: performance, network, clean water.

Penulis:
Sucipto dan Diharto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN SERAT SABUT KELAPA


Abstrak: Beton memiliki kelemahan pada kuat tarik dan sifat getasnya rendah (mudah putus) sehingga dalam perencanaan kapasitas tampang beton daerah tarik tidak diperhitungkan. Kelemahan beton dapat diperbaiki dengan menambah serat yang memiliki tujuan menulangi beton dengan serat secara uniform. Serat yang dipakai adalah serat sabut kelapa panjang 8 cm pada komposisi 0%,1%,1.33%,2% dan 4% dari volume beton. Perubahan mekanis beton diperoleh dari uji silinder beton dan balok beton lentur murni berukuran 15 cm x 20 cm x 110 cm pada komposisi optimum serat terhadap beton. Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan serat menyebabkan kapasitas tekan silinder beton secara signifikan naik sebesar 5,583% demikian juga kuat tarik beton naik rata-rata sebesar 5,225%. Sifat daktailitas beton meningkat secara signifikan sedangkan modulus elastisitas beton secara signifikan menurun, kapasitas lentur balok lentur murni dipakai komposisi optimum 1% serat terhadap volume beton dengan penyebaran 0.25 h dan 0.5 h diperoleh hasil yang paling baik dengan peningkatan rata-rata sebesar 6,65%..

Kata kunci: Balok lentur, Beton serat sabut kelapa

Abstract: Concrete has a weakness in its tensile strength and easily broken so that the concrete cross-sectional area of ​​capacity planning appeal is not taken into account. The weakness of concrete can be improved by increasing the fiber that has a purpose as concrete reinforcement fibers uniformly. The fiber used is coco fiber length of 8 cm in the composition of 0%, 1%, 1:33%, 2% and 4% of the volume of concrete. Mechanical changes of concrete obtained from concrete test cylinders and pure bending concrete beams measuring 15 cm x 20 cm x 110 cm at the optimum composition of the fiber to the concrete. The results showed the addition of fiber causes the concrete cylinder press capacity was significantly increased by 5.583% as well as the tensile strength of concrete rose by an average of 5.225%. Ductility properties of concrete increased significantly while the modulus of elasticity of concrete is significantly decreased, the bending capacity of the beam used pure bending optimum composition of 1% of the volume of concrete with fiber deployment 12:25 h and 0.5 h obtained the best results with an average increase of 6.65%.

Key words: Beam bending, concrete coir fiber

Penulis:
Henry Apriyatno
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ROVING PADA MORTAR


Abstrak : Mortar atau spesi adalah bahan bangunan yang terbuat dari air, bahan perekat (lumpur, kapur, semen portland), agregat halus (pasir alami, pecahan tembok). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat roving terhadap kuat tekan, kuat tarik, dan kuat rekat. Komposisi campuran mortar tanpa kapur adalah 1 semen (PC) : 8 Pasir (Ps) dengan tambahan serat roving (SR) masing-masing: 0SR ; 0,1 SR ; 0,2 SR ; 0,3 SR ; 0,4 SR. Komposisi campuran mortar dengan kapur adalah 0,5 Pc : 0,5 Kp : 8 Ps dengan tambahan serat roving masing-masing 0SR ; 0,1 SR ; 0,2 SR ; 0,3 SR ; 0,4 SR. Pengujian yang dilakukan adalah kelecakan, kuat tekan, kuat tarik, dan kuat rekat mortar. Pengujian kuat tekan menggunakan benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 50 x 50 x 50 mm, untuk pengujian kuat tarik mengunakan benda uji berbentuk seperti angka delapan dengan ukuran 75 x 50 dengan sisi tengah 25 mm, dan untuk kuat rekat dengan benda uji batu bata yang disusun tegak lurus. Hasil penelitian untuk mortar tanpa kapur menunjukkan uji sebar sebesar 95% – 103,5% dengan nilai fas yang dihasilkan antara 0,6 – 0,75 nilai kuat tekan tertinggi pada perbandingan 1 Pc : 0SR : 8 Ps yaitu sebesar 55,558 kg/cm2, nilai kuat tekan terkecil terjadi pada perbandingan campuran 1 Pc : 0,4 SR : 8 Ps yaitu sebesar 26,952 kg/cm2, nilai kuat tarik tertinggi pada perbandingan 1 Pc : 0,2 SR : 8 Ps yaitu sebesar 13,774 kg/cm2, nilai kuat tarik terkecil pada perbandingan campuran 1 Pc : 0,4 SR : 8 Ps yaitu sebesar 7,048 kg/cm2, , sedangkan untuk mortar kapur menunjukkan uji sebar sebesar 95% – 103,70% dengan nilai fas yang dihasilkan antara 1,1 – 1,2, nilai kuat tekan tertinggi diperoleh pada perbandingan 0,5 Pc : 0,5 Kp : 0SR : 8 Ps yaitu sebesar 38,748 kg/cm2, nilai kuat tekan terkecil terjadi pada perbandingan campuran 0,5 Pc : 0,5 Kp : 0,4 SR : 8 Ps yaitu sebesar 17,709 kg/cm2, nilai kuat tarik tertinggi pada perbandingan 0,5 Pc : 0,5 Kp : 0,2 SR : 8 Ps yaitu sebesar 8,019 kg/cm2, nilai kuat tarik terkecil terjadi pada perbandingan campuran 0,5 Pc : 0,5 Kp : 0,4 SR : 8 Ps yaitu sebesar 2,471 kg/cm2, nilai kuat rekat tertinggi diperoleh pada perbandingan 0,5 Pc : 0,5 Kp : 0 SR : 8 Ps yaitu sebesar 0,190 kg/cm2, nilai kuat rekat terkecil terjadi pada perbandingan campuran 1 Pc : 0,4 SR : 8 Ps yaitu sebesar 0,096 kg/cm2.

Kata kunci : mortar, kelecakan, kuat tekan, kuat tarik, kuat rekat.

Abstract: Mortar is a building material that made ​​of water, adhesive materials ( mud, lime, portland cement ), fine aggregate ( natural sand, pieces of the wall ). This study was conducted to determine the effect of fiber rovings to compressive strength, tensile strength, and strong “rakat”. Composition without lime mortar mix is 1 cement ( PC ) : 8 Sand ( Ps ) with the addition of fiber rovings ( SR ), respectively : 0SR, 0.1 SR, 0.2 SR, 0.3 SR, 0.4 SR. Composition of the mixture with lime mortar is 0.5 Pc : 0.5 Kp : 8 Ps with additional fiber rovings each 0SR, 0.1 SR, 0.2 SR, 0.3 SR, 0.4 SR. Tests performed is workability, compressive strength, tensile strength, and a strong adhesive mortar. Compressive strength testing using a cube -shaped specimen with a size of 50 x 50 x 50 mm, for tensile strength testing using the test object shaped like a figure eight with a size of 75 x 50 with the middle 25 mm, and strong adhesion to the brick specimens were prepared perpendicular. The results for the mortar without lime scatterplot shows the test by 95 % - 103.5 % with fas value generated between 0.6 to 0.75 the highest compressive strength values ​​at a ratio of 1 Pc : 0SR : 8 Ps is equal to 55.558 kg/cm2 , smallest value of compressive strength occurs at a mixture ratio of 1 Pc : 0.4 SR : 8 Ps is equal to 26.952 kg/cm2, the highest tensile strength values ​​at a ratio of 1 Pc : 0.2 SR : 8 Ps is equal to 13.774 kg/cm2, strong values the smallest drop in mixing ratio 1 Pc : 0.4 SR : 8 Ps is equal to 7.048 kg/cm2, while for lime mortar scatterplot shows the test by 95 % - 103.70 % with fas value generated between 1.1 to 1 , 2 , the highest compressive strength values ​​obtained in 0.5 ratio of Pc : 0.5 Kp : 0SR : 8 Ps is equal to 38.748 kg/cm2 , the smallest value of compressive strength occurs at a mixture ratio of 0.5 Pc : 0.5 Kp : 0, 4 SR : 8 Ps is equal to 17.709 kg/cm2, the highest tensile strength values ​​in comparison Pc 0.5 : 0.5 Kp : 0.2 SR : 8 Ps is equal to 8.019 kg/cm2 , the smallest value of tensile strength occurs at a mixture ratio 0.5 Pc : 0.5 Kp : 0.4 SR : 8 Ps is equal to 2.471 kg/cm2 , the highest adhesion strength value obtained in 0.5 ratio of Pc : 0.5 Kp : 0 SR : 8 Ps is equal to 0.190 kg / cm2 , the value of the smallest strong adhesion occurs at a mixture ratio of 1 Pc : 0.4 SR : 8 Ps is equal to 0.096 kg/cm2.

Keywords: mortar, workability, compressive strength, tensile strength, strong adhesion

Penulis:
Hery Suroso 1) dan Danar Sandi Kusuma 2)
1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102
Karyasiswa Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang

STRUCTURE DESIGN OF PARKING BUILDING SUNTER PARK VIEW APARTMENT WITH THE EQUIVALENT STATIC ANALYSIS METHOD


Abstract: Parking building (Tower C), Project Sunter Park View Apartment is a public facility that serves as a parking garage. This building consists of 4 floors including the roof plate with a typical floor plan for each level. Floor to floor elevation is 3 meters height, so the total height of the building reach 9 meters height (less than 40 meters height). Review Design Parking building structure (Tower C) Project Title: "Structure Design Of Parking Building Sunter Park View Apartment With The Equivalent Static Analysis Method” , wherein the influence of earthquakes on structures analyzed by Equivalent Static method based on the Standard Provisions Design for Earthquake Resistance of Building Structures (SNI 03-1726-2002). Structural components of buildings designed by Special Moment Frame System Bearers (SRPMK) based on Procedure for Calculation of Concrete Structure for Buildings (SNI 03-2847-2002).

Key words: Design, Parking Building Sunter Park View Apartment, Equivalent Static Analysis Method, Special Moment Frame Structure bearers (SRPMK)

Penulis:
Bambang Wuritno
Lecturer Civil Engineering Study Program, Engineering Faculty
The University of 17 Agustus 1945 Semarang

SANITASI EKOLOGIS PADA IPAL SANIMAS SEBAGAI PENGHASIL BIOGAS DALAM MENDUKUNG KEGIATAN SOSIAL PADA RUANG PUBLIK DI KAMPUNG JOYOTAKAN SURAKARTA


Abstrak: Pada masa sekarang ini, kondisi utilitas lingkungan di perkampungan perkotaan yang padat dan kumuh sangat buruk. Kampung Joyotakan merupakan kampung perkotaan yang padat dan kumuh, memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Untuk memenuhi kebutuhan buang air besar masyarakat biasanya menggunakan sarana WC umum yang terletak di pinggir kampung, di selokan dan sungai yang dekat dengan lokasi tersebut. Sarana MCK sangat sederhana dan tidak dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah yang layak dapat mencemari air tanah dan sungai. Saat ini Kampung Joyotakan telah menggunakan SANIMAS (sanitasi berbasis masyarakat) sebagai lokasi percontohan pengelolaan sanitasi lingkungan yang buruk. Pembangunan MCK yang dilengkapi IPAL menjadi solusi untuk penanganan sanitasi buruk di Kampung Joyotakan. Lokasi MCK berada di ruang publik yang keseharian digunakan sebagai area sosial masyarakat. Berdasarkan kondisi ini, maka perlu dikaji sistim sanitasi yang diterapkan pada IPAL Sanimas dan kemanfaatan apa saja yang diperoleh masyarakat. Metode penelitian dengan cara observasi lapangan untuk: (1) pencarian data gambar dan data tekstual; dan (2) melakukan identifikasi sistim sanitasi pada IPAL SANIMAS. Penelitian ini bertujuan untuk verifikasi data sehingga analisis menggunakan metode komparasi data berupa konsep sanitasi ekologis dan sanitasi pada IPAL SANIMAS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IPAL SANIMAS di Kampung Joyotakan mampu mengatasi masalah sanitasi lingkungan yang buruk dengan cara: (1) membuat saluran pembuangan dari MCK secara terpisah antara grey water dan black water; (2) pembuangan limbah dari kloset (black water) diolah dengan biodigester yang menghasilkan gas metan sebagai bahan bakar memasak untuk membantu kegiatan sosial seperti Idul Adha; (3) limpahan air dari biodigester dan limbah grey water disalurkan ke bak settler, baffle reaktor dan anaerobik filter yang kemudian disalurkan ke sungai.

Kata kunci: sanitasi ekologis, IPAL, SANIMAS

Abstract: At the present time, the condition of the utility in dense urban settlements and slums is very poor. Kampung Joyotakan a dense urban villages and slums, has a poor environmental sanitation. The needs of excretion, the people use a public toilets are located at the edge of village, in a ditch and the river close the site. A communal bathing, wasing and toilet block facilities (locally known as MCK-mandi, cuci, kakus) is very simple and not equipped with adequate sewage treatment systems that can contaminate groundwater and river. Currently, Kampung Joyotakan has used Sanimas (community based sanitation) as pilot sites to poor environmental sanitation management. Contruction of communal bathing, wasing and toilet block facilities are equipped with the wastewater treatment plant to be the solution for the management poor sanitaion in Kampung Joyotakan. Location MCK at the public area are used sosial activity for everyday. Based this conditions, it is necessary to study sanitation systems is applied to the wastewater treatment plant and any benefits for communities. Research method by means observations to search image and textual data and to identify the sanitation systems of Sanimas wastewater treatment plant. The aim research is to data verifivication and comparative methode of data analysis in the form of the concept of ecological sanitatuon and sanitaion systems at the Sanimas wastewater treatment plant. The results of this study indicate that Sanimas wastewater treatment plant in Kampung Joyotakan able to overcome the problem of poor enviromenatl sanitation through: (1) made of sanitary sewerage separately between grey water and black water, (2) the disposal of wastewater from toilets threated with biodigester that produces methane as a fuel for cooking in public area to help social events such as Iedul Adha, (3) an overflow of wastewater form biodigester and grey water flows into settler plant, baffle reactor and anaerobic filter are flows into the river.

Key words: eco sanitation (ecosan), wastewater treatment plant, sanimas

Penulis
Ronim Azizah , Agung Nugroho
Progdi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417

STUDI TENTANG KENYAMANAN PEJALAN KAKI TERHADAP PEMANFATAAN TROTOAR DI JALAN PROTOKOL KOTA SEMARANG


Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi yang menunjang rasa kenyamanan, kemudahan serta keselamatan (keamanan) penggunaan jalur trotoar oleh para pejalan kaki di dalam Kota Semarang, khususnya di Jalan Pandanaran Semarang.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui teknik dokumentasi, angket atau kuesioner, dan teknik wawancara (interview). Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah orang-orang (para pengguna jalur trotoar) yang melintas atau menempuh perjalanan dengan berjalan kaki di sepanjang Jalan Pandanaran Semarang. Analisa uji coba yang digunakan adalah teknik analisa yang digunakan untuk mengukur validitas item yakni dipakai rumus korelasi product moment dan rumus Alpha Cronbach.
Harga rxy yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan harga r pada tabel product moment dengan α = 5%. Soal dikatakan valid apabila harga rxy > r tabel, maka item angket dianggap valid. Untuk menguji reliabelitas angket penelitian, maka peneliti menggunakan teknik analisa alpha. Dari hasil perhitungan uji coba instrumen penelitian, diperoleh harga reliabilitas butir atau r11 = 0,844 dengan N = 20, sedangkan r tabel = 0,444 pada taraf signifikasi 5 %. Karena r11> r tabel (0,844 > 0,444), maka butir soal tersebut dinyatakan reliabel.

Kata kunci: Kenyamanan, Pejalan Kaki, Trotoar

Abstract: The purpose of this study is to determine how the conditions that support a sense of comfort, convenience and safety (security) track usage by pedestrian walkways in the city, especially in Pandanaran road on Semarang. Data collection methods used in this study is through documentation techniques, questionnaire or questionnaires, and interview techniques (interview). The population is taken in this study is the people (the users of the sidewalk lines) crossing or traveling on foot along Pandanaran road on Semarang. Analysis of test used is an analytical technique used to measure the validity of the items used product moment correlation formula and Alpha Cronbach formula. Rxy prices obtained from the calculation in consultation with the price on the chart product moment r with α = 5%. About as valid if the price rxy> r table, then the item is considered valid questionnaires. To test reliabelitas questionnaire study, the researchers used alpha analysis techniques. From the calculation results trials research instrument, the price obtained reliability grain or R11 = 0.844 with N = 20, while the table r = 0.444 at 5% significance level. Because R11> r table (0.844> 0.444), then the items are declared reliable.

Key words: Leisure, Pedestrian, Sidewalk

Penulis:
Aris Widodo
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102