Posisi kota Semarang ditinjau dalam
skala nasional maupun regional sangat strategis akan menimbulkan dampak
pertumbuhan lalu lintas yang bersifat lokal maupun menerus yang cukup
besar. Pertumbuhan lalu lintas yang cukup besar menghasilkan arus lalu
lintas yang harus dikaji terus menerus sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif. Arus lalu lintas yang cukup besar tanpa disertai pengaturan
pola lalu lintas yang sesuai akan menyebabkan tundaan yang cukup lama
dan antrian yang cukup panjang. Pola arus lalu lintas suatu ruas jalan
dapat kita lihat dari pola pengaturan simpang yang berada pada ruas
tersebut. Parameter yang diteliti meliputi jumlah kendaraan yang keluar
dari masing-masing lengan, kondisi saat ini dan waktu sinyalnya.
Analisis ini meliputi : arus jenuh dasar, arus lalu lintas, waktu
siklus, waktu hijau, kapasitas, derajat kejenuhan dan perilaku lalu
lintas. Nilai kapasitas simpang untuk waktu puncak pagi di Simpang
Bangkong memiliki nilai sebesar 2171 smp/jam untuk pendekat timur arah
pergerakan lurus. Dari nilai derajat kejenuhan pada masing-masing
pendekat yang sebagian besar memiliki nilai > 0,800; terutama pada
waktu pagi untuk arah timur ke barat dan waktu sore untuk arah barat ke
timur. Pada waktu puncak pagi tundaan rata-rata simpang yang terjadi
sebesar 96,10 detik/smp. Pada waktu puncak siang dengan tundaan simpang
rata-rata sebesar 137,52 detik/smp. Pada waktu puncak sore dengan
tundaan rata-rata simpang sebesar 111,77 detik/smp.
Kata kunci : Evaluasi, Optimalisasi, Simpang, Bangkong
Penulis: Eko Nugroho Julianto.Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102
preview/download
Kata kunci : Evaluasi, Optimalisasi, Simpang, Bangkong
Penulis: Eko Nugroho Julianto.Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102
preview/download
Bagikan konten ini melalui social media ...