Abstrak: Penanggulangan longsoran lereng di ruas jalan
Sekaran Gunungpati Semarang sebenarnya secara parsial sudah dilakukan
dari setiap tahunnya, namun di setiap musim penghujan indikasi yang sama
yakni rekahan pada permukaan jalan aspal yang menunjukkan arah gerakan
massa tanah selalu saja muncul. Hal ini menunjukkan bahwa sistem
perkuatan lereng yang ada ikut bergerak bersama material longsoran
karena bidang longsor berada di bawah perkuatan lerengnya. Untuk itu,
guna menunjang efektivitas pemilihan desain perkuatan lereng, diperlukan
pemahaman tentang mekanisme longsoran pada lokasi studi melalui
serangkaian pengujian tanah dan analisis stabilitas lereng dengan metode
elemen hingga (SSR-FEM). Berdasarkan hasil pengujian tanah di lapangan
dengan uji sondir pada 2 (dua) lokasi studi Trangkil dan Deliksari
Gunungpati, kedalaman tanah keras mencapai 12,00 – 26,00 meter. Bidang
longsor berbentuk kurva planar dan gerakan massa tanah berupa translasi
pada kedalaman 10,00-13,00 meter. Pada lokasi studi Trangkil Gunungpati,
analisis stabilitas lereng menunjukkan pada saat kekuatan geser tanah
di zona bidang longsor direduksi sebesar 20% dari kondisi semula, lereng
mulai bergerak dengan nilai faktor aman (SF) stabilitas lereng 1,06.
Kondisi awal sebelum kekuatan geser tanah direduksi, lereng masih dalam
kondisi aman SF > 1,20 (= 1,23). Hal ini menunjukkan bahwa pada
lokasi studi yang lahannya masih berupa tegalan ini rentan terjadi
gerakan massa tanah pada saat nilai kekuatan geser tanah pada zona
bidang longsor terus tereduksi selama musim penghujan.
Kata kunci: gerakan massa tanah, bidang longsor, mekanisme longsoran
Kata kunci: gerakan massa tanah, bidang longsor, mekanisme longsoran
Abstract: Countermeasures avalanche slopes on roads Sekaran Gunungpati Semarang actually partially been done of each year, but in every rainy season the same indication that the fracture in asphalt road surface indicating the direction of movement of the soil mass always appears. This suggests that the slope retrofitting existing systems also move along avalanche material for the field of avalanche slopes are under cultivation. Therefore, in order to support the effectiveness of the slope reinforcement design selection, required an understanding of the mechanisms of avalanches in the study area through a series of ground tests and slope stability analysis by finite element method (FEM-SSR). Based on the results of soil testing in the field with sondir test on two (2) locations Trangkil studies and Deliksari Gunungpati, hard soil depth reaches 12.00 to 26.00 meters. Field of curved planar landslides and mass movements in the form of translational ground at a depth of 10.00 to 13.00 meters. In the study area Trangkil Gunungpati, slope stability analysis indicates when the soil shear strength in the field of landslide zone is reduced by 20% from its original state, the slope begins to move to the value of safety factor (SF) 1.06 slope stability. Initial conditions before the shear strength of the soil is reduced, the slope was still safe SF > 1.20 (= 1,23). This suggests that the study area is still a moor land is susceptible to mass movement of land in the year when the soil shear strength in the field of landslide zone continued reduced during the rainy season.
Keywords: mass movement of soil, landslide areas, avalanche mechanism
Keywords: mass movement of soil, landslide areas, avalanche mechanism
Penulis : Untoro Nugroho, Hanggoro Tri Cahyo A., dan Mego Purnomo
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102
preview/download
Bagikan konten ini melalui social media ...