Abstrak: Posisi kota Semarang ditinjau dalam skala nasional maupun regional sangat strategis akan menimbulkan dampak pertumbuhan lalu lintas yang bersifat lokal maupun menerus yang cukup besar. Pertumbuhan lalu lintas yang cukup besar menghasilkan arus lalu lintas yang harus dikaji terus menerus sehingga tidak menimbulkan dampak negatif. Arus lalu lintas yang cukup besar tanpa disertai pengaturan pola lalu lintas yang sesuai akan menyebabkan tundaan yang cukup lama dan antrian yang cukup panjang. Pola arus lalu lintas suatu ruas jalan dapat kita lihat dari pola pengaturan simpang yang berada pada ruas tersebut. Parameter yang diteliti meliputi jumlah kendaraan yang keluar dari masing-masing lengan, kondisi saat ini dan waktu sinyalnya. Analisis ini meliputi : arus jenuh dasar, arus lalu lintas, waktu siklus, waktu hijau, kapasitas, derajat kejenuhan dan perilaku lalu lintas. Nilai kapasitas simpang untuk waktu puncak pagi di Simpang Bangkong memiliki nilai sebesar 2171 smp/jam untuk pendekat timur arah pergerakan lurus. Dari nilai derajat kejenuhan pada masing-masing pendekat yang sebagian besar memiliki nilai > 0,800; terutama pada waktu pagi untuk arah timur ke barat dan waktu sore untuk arah barat ke timur. Pada waktu puncak pagi tundaan rata-rata simpang yang terjadi sebesar 42,80 detik/smp. Pada waktu puncak siang dengan tundaan simpang rata-rata sebesar 55,10 detik/smp. Pada waktu puncak sore dengan tundaan rata-rata simpang sebesar 45,47 detik/smp.
Kata kunci : evaluasi, optimalisasi, simpang, Bangkong
Kata kunci : evaluasi, optimalisasi, simpang, Bangkong
Abstract: The position of the city of Semarang reviewed
in national and regional strategic growth will have an impact that is
local traffic as well as being large enough. Growth substantial traffic
generating traffic flow should be assessed continuously so as not to
cause a negative impact. Traffic flow is large enough without setting
the appropriate traffic pattern would cause long delays and queues were
quite long. Traffic patterns of a road we can see from the pattern
setting which is at the intersection of the segment. The parameters
studied include the number of vehicles coming out of each arm, current
conditions and time of the signal. This analysis includes: basic
saturation flow, traffic flow, cycle time, green time, capacity, degree
of saturation and traffic behavior. Rated capacity of the intersection
for the morning peak period in Simpang Kuhl has a value of 2171 pcu/hour
to approach the direction of the straight east. Of the value of the
degree of saturation at each approach that most had values> 0.800;
especially in the morning to the east to the west and the evening to the
west to the east. In the morning peak period the average intersection
delay that occurred at 42.80 seconds/pcu. At peak times during the
intersection delay by an average of 55.10 seconds/pcu. In the afternoon
peak period with an average intersection delay of 45.47 seconds/pcu.
Keywords: evaluation, optimization, intersection, Bangkong
Keywords: evaluation, optimization, intersection, Bangkong
Penulis : Eko Nugroho Julianto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102 E-mail: en.julianto@gmail.com
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102 E-mail: en.julianto@gmail.com
Bagikan konten ini melalui social media ...