PESAN JURNAL KLIK SINI
....................................................................................................................................

Rabu, 18 Juli 2012

PERUBAHAN SPASIAL DAN SOSIAL-BUDAYA SEBAGAI DAMPAK MEGAURBAN DI DAERAH PINGGIRAN KOTA SEMARANG


Oleh : Teguh Prihanto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102. Email: rihants@gmail.com

Abstrak : Penelitian tentang perubahan spasial dan sosial-budaya sebagai dampak megaurban di daerah pinggiran Kota Semarang memiliki tujuan: (1) menemukan dan mengkaji faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya proses megaurban; (2) menemukan mekanisme kerja atau proses megaurban berlangsung; dan (3) mengkaji dampak yang timbul dari proses tersebut (terutama spasial, sosial-budaya, ekonomi dan kependudukan. Lokasi penelitian ini adalah daerah pinggiran Kota Semarang. Kota ini dipilih karena memiliki peran yang strategis. Penelitian ini akan didekati dengan paradigma terpadu secara naturalistik atau fenomenologi. Pendekatan ini bukan berarti mengingkari paradigma positivistik, namun justru upaya untuk ”saling melengkapi”. Dalam paham positivisme, pendekatan utamanya adalah metode kuantitatif dengan kata-kata kunci seperti: hipotesis, uji sampel, populasi, deduksi, dalil, generalisasi, dan sebagainya, sedangkan dalam pendekatan naturalistik lebih condong ke arah metode analisis kualitatif Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Perkembangan Kota Semarang sebagai kota besar di bidang industri, perdagangan, jasa dan pendidikan memiliki pengaruh terhadap daerah-daerah pinggiran kota. Pengaruh tersebut adalah: (1) Aspek kependudukan: terjadi pergeseran mata pencarian penduduk daerah pinggiran kota dari pertanian ke non pertanian; (2) aspek sosial budaya: terjadi akulturasi budaya antara para pendatang dan penduduk asli daerah pinggiran kota; (3) aspek fisik spasial: terjadi alih fungsi lahan daerah pinggiran kota, dari lahan pertanian menjadi lahan permukiman, perdagangan dan industri.

Kata Kunci: megaurban, kota semarang, daerah pinggiran kota, sosial budaya

Abstract : The research of spatial and socio-cultural changes as megaurban impacts in urban fringe area of Semarang has several aims: (1) to discover and examine what factors cause megaurban process, (2) to find a mechanism or process megaurban place, and (3) to study the effects of the process (especially spatial, socio-cultural, economics and demography. The location of this study is the outskirts of Semarang. The city was chosen because it has a strategic role. This research will be approached in an integrated paradigm is naturalistic or phenomenology. This approach does not mean denying the positivistic paradigm, but instead attempt to "complement each other." In the understanding of positivism, its main approach is a quantitative method with key words such as: hypothesis, test the sample, population, deduction, theorem, generalization, and so on, whereas in a more naturalistic approach leaning towards qualitative analysis method. The research concluded that the development of Semarang as a major city in the fields of industry, commerce, services and education have an impact on suburban areas. Influence are: (1) Aspects of demography: there is livelihoods suburbs change from agriculture to non-agriculture, (2) socio-cultural aspects: acculturation occurred between the settlers and natives suburbs, (3) physical aspects of spatial : land conversion occurs suburbs, from agricultural land into residential land, trade and industry.

Keywords: megaurban, Semarang city, the suburbs, social culture
order artikel


Bagikan konten ini melalui social media ...